Jumat, 28 Juni 2013

Sampul


MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
“LINGKUNGAN BELAJAR ANAK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN”





Oleh:
Kelompok VI
Kelas C.71



Nur Ernianty                                                                         1247141008
Dian Ekasari Sulnas                                                            1247141011
Uci Febrianti                                                                        1247141036
Nur Laela Hamsah                                                                              1247141013 Irham Fandy                                                                     1247141030
Muhtar Armin                                                                      1247141022



UPP PGSD PAREPARE
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012/2013

Lingkungan Belajar


A.    Pengertian lingkungan belajar
Lingkungan menurut Webster’s  New Collegiate Dictionary diterangkan sebagai “the aggregate of all the external conditions and influences affecting the life and development of an organism atau diartikan sebagai kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme” (dalamHadikusumo, 1996:74). Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan (Hadikusumo,1996:74). Sedangkan lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardjadan La Sulo (1994:168) adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari definisi-definisi di atas dapatdisimpulkan bahwa yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut.
B.     Macam-Macam Lingkungan Belajar
Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan mencakup: 1) lingkungan keluarga, 2) lingkungan sekolah, dan 3) lingkungan masyarakat (Munib, 2004:76). Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi.
1.      Lingkungan Keluarga
a.       Pengertian Lingkungan Keluarga
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (dalamHadikusumo, 1996:74) pengertian lingkungan adalah kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Sedangkan pengertian  keluarga menurut Tirtarahardja dan La Sulo (1994:173) adalah pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda (hubungan menurut garis ibu) dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti ( nucleus family : ayah, ibu dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti, ada orang lain: kakek/nenek, adik/ipar,pembantu, dll). Dari pengertian lingkungan dan keluarga di atas, maka dapat disimpulkan pengertian ligkungan keluarga adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan anggota keluarga.
b.      Faktor-Faktor Keluarga
Menurut Slameto (2003:60-64), siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:
1.              cara orang tua mendidik,
2.              relasi antara anggota keluarga,
3.              suasana rumah,
4.              keadaan ekonomi keluarga,
5.              pengertian orang tua,
6.              latarbelakang kebudayaan.
c.       Fungsi Keluarga
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai fungsi kasih sayang, ekonomi, pendidikan, perlindungan/ penjagaan, rekreasi, status keluarga dan agama (Abu Ahmadi,1991:108). Sedangkan menurut Bierstadt (Abu Ahmadi,1991:109)  keluarga berfungsi sebagai:
1)      Menggantikan keluarga
2)      Bersifat membantu
3)      Mengatur dan menguasai impuls-impuls (dorongan) sexual
4)      Menggerakkan nilai-nilai kebudayaan
2.  Lingkungan Sekolah
a. Pengertian Lingkungan Sekolah
Menurut Tulus Tu’u (2004:1) lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik. Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana parasiswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya (Tulus Tu’u,2004:11). Berdasarkan 2 definisi tentang lingkungan sekolah tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.
b.  Faktor Sekolah
Faktor  sekolah  yang mempengaruhi belajar mencakup :
1.      metode mengajar,
2.      kurikulum,
3.       relasi guru dengan siswa,
4.      relasi siswa dengan siswa,
5.      disiplin sekolah,
6.      pelajaran  dan waktu sekolah,
7.      standar pelajaran,
8.      keadaan gedung,
9.      metode belajar,
10.   tugas rumah

c.       Fungsi Sekolah
Menurut Nasution (2004:14), fungsi sekolah antara lain sebagai berikut:
1)      Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.
2)      Sekolah memberikan keterampilan dasar.
3)      Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib.
4)      Sekolah menyediakan tenaga pembangunan.
5)      Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial.
6)      Sekolah menstranmisi kebudayaan.
7)      Sekolah membentuk manusia yang sosial.
8)      Sekolah merupakan alat mentransformasi kebudayaan.

d.      Karakteristik lingkungan sekolah
Ada beberapa karakteristik lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn & Stevens dalam Ormrod, 2006) , yaitu:
1)      Sekolah mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha peserta didik agar sukses baik dalam bidang akademik maupun sosial.
2)            Adanya kurikulum yang menantang dan terarah.
3)            Adanya perhatian dan kepercayaan peserta didik serta orang tua terhadap sekolah.
4)            Adanya ketulusan dan keadilan bagi semua peserta didik, baik untuk peserta didik dengan latar belakang keluarga yang berbeda, beda ras maupun etnik.
5)            Adanya kebijakan dan peraturan sekolah yang jelas. Misalnya panduan perilaku yang baik, konsekuensi yang konsisten, penjelasan yang jelas, kesempatan menjalin interaksi sosial serta kemampuan menyelesaikan masalah.
6)            Adanya partisipasi peserta didik dalam pembuatan kebijakan sekolah.
7)            Adanya mekanisme tertentu sehingga peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka tanpa rasa takut.
8)            Mempunyai tujuan untuk meningkatkan perilaku prososial seperti berbagi informasi, membantu dan bekerja sama.
9)            Membangun kerja sama dengan komunitas keluarga dan masyarakat.
10)        Mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan spesial yang berkaitan dengan peserta didik.
3.      Lingkungan Masyarakat
a.       Pengertian Lingkungan Masyarakat
Soemardjan dan Soemardi mengatakan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan (Ari Gunawan,2004:4). Sedangkan menurut Muri Yusuf (1986:34) lingkungan masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai keberadaannya. Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempatorang-orang hidup bersama yang berpengaruh besar terhadapperkembangan pribadi anak-anak (siswa).
b.      Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang jugaberpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh ituterjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara lain sebagai berikut:
1)      Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
2)      Mass Media
3)      Teman Bergaul
4)      Bentuk Kehidupan Masyarakat
c.       Peranan Masyarakat dalam Pendidikan
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah. Hai ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan isinya sangat kompleks dan beranekaragam. Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peranyang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan nonpemerintah (swasta), membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung (FuadIhsan, 1997:59)
C.    Implikasi lingkungan belajar anak
Pada proses belajar anak dalam pengembangan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pembentukan dan peningkatan tidak hanya diorientasikan pada satu aspek individu saja, melainkan seluruh aspek individu. Dalam hal ini, biasanya yang dikembangkan yaitu kurikulumnya. Kurikulum yang dikembangkan diharapkan untuk memberi kemungkinan yang seluas – luasnya dalam pengembangan beberapa aspek seperti pengembangan fisik, emosi, sosial dan kognitif. Dalam pengembangan kurikulum, hal terpenting yang juga harus tetap diperhatikan yaitu kesesuaian antara isi kurikulum usia dan tingkat kemampuan anak.
Dalam mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum, dalam proses pembelajaran di kelas guru harus dapat memanfaatkan hasil pengamatannya terhadap anak didik dan mencatat kemampuan anak didik yang berbeda – beda. Hal ini sangat penting, karena informasi yang demikian sangat dibutuhkan ketika seorang guru menyusun rencana pembelajaran yang tentunya sesuai dengan kemampuan anak didiknya. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Pengembangan anak memerlukan kebutuhan yang tidak hanya dibatasi paa aspek akademik saja, melainkan aspek sosial dan emosional. Hal ini mendorong guru untuk menjadikan belajar sebagai proses interaktif. Maksudnya, anak didik tidak hanya dibatasi kontak dengan teman, orang dewasa, tetapi dengan lingkungan sosial dan fisik secara luas. Kondisi dan situasi seperti itu akan mendorong siswa lebih melibatkan semua aspek yang ada dalam dirinya secara keseluruhan dalam interaksi sosial dan memecahkan suatu permasalahan.
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, bidang – bidang studi yang dikembangkan juga harus sesuai dengan tingkat perkembangan seluruh aspek individu serta kehidupan anak, khususnya latar belakang sosial dan ekonominya. Perlu kita sadari di Indonesiaa, macam – macam perbedaan yang terdapat pada diri anak merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu oleh karena itu guru harus mampu menyatukan perbedaan – perbedaan tersebut agar pembelajaran berjalan secara relevan, menyenangkan dan mencapai keberhasilan.
Pada siswa SD, guru hendaknya terus – menerus melakukan pemantauan secara langsung baik di dalam maupun di luar kelas. Hasil pengamatan tersebut sangat bermanfaat bagi pengembangan program belajar yang pada akhirnya dapat memaksimalkan proses pembelajaran. Selain itu kehadiran guru di dalam kelas hendaknya tidak menekankan perannya sebagai satu – satunya pihak yang berkuasa di kelas, apalagi kalau guru bersifat otoriteruntuk itulah guru diharapkan dapat memposisikan dirinya sebagai fasilitator dan motivator dalam kegiatan belajar.
Kesempatan yang luas juga hendaknya diberikan kepada anak didik untuk memilih kegiatan dan materi serta fasilitas yang tersedia agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Kegiatan yang diciptakan juga hendaknya melibatkan seluruh aspek mental, fisik, sosial, dan moral siswa. Dengan demikian, hendaknya siap menyediakan materi yang kaya akan variasi kegiatannya.
Ada beberapa model pembelajaran yang dapat dipilih dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran. Sebenarnya tidak ada satu – satumya model pembelajaran yang sangat efektif dapat dipilih untuk semua jenis pembelajaran. Karena pada praktek yang dilakukan, model itu bersifat kontekstual. Namun dengan tidak melupakan tujuan pendidikan nasional yang dapat membentuk manusia seutuhnya, maka hendaknya memilih model pembelajaran yang benar – benar mengarah pada pengakuan keberadaan individu sebagai manusia utuh dan arah peningkatannya tidak dibatasi pada satu aspek individu saja, tetapi keseluruhan semua aspek individu.

Kata Pengantar Lingkungan Belajar Anak


KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini untuk memenuhi dalam bidang penelaian mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang berjudul Lingkungan Belajar Anak dan Implikasinya Terhadap Proses Pembelajaran .
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah – mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.

Pare-pare, November 2012

Penulis










DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………………………. i
Daftar isi ……………………………………………………………………………….., ii
Bab I. Pendahuluan
A.    Latar belakang ………………………………………………………………….. 1
B.     Rumusan masalah ……………………………………………………………… 2
Bab II. Pembahasan
A.    Pengertian lingkungan belajar ………………………………………………….  3
B.     Macam-macam lingkungan belajar
1.      Lingkungan sekolah ………………………………………………………… 3
2.      Lingkungan sekolah ………………………………………………………… 6
3.      Lingkungan masyarakat ……………………………………………………. 10
C.     Implikasi lingkungan belajar anak …………………………………………….. 12
Bab III. Penutup
A.    Kesimpulan …………………………………………………………………….. 15
B.     Saran …………………………………………………………………………… 15
Daftar pustaka …………………………………………………………………………  16

Tugas Kelompok


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri akan tetapi bias dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.   Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.  
Perkembangan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks, artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan anak. Baik unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama-sama memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut.Perkembangan seseorang berlangsung sejak dilahirkan sampai dengan mati.Memiliki arti kuantitatif atau segi jasmani bertambah besar bagian-bagian tubuh.Kualitatif atau psikologis bertambah perkembangan intelektual dan bahasa.
Perkembangan dicakup dalam kematangan.Manusia disebut matang jika fisik dan psikisnya telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai pada tingkat tertentu (Langeveld). Konsep pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara interpendensi saling bergantung satu sama lain. Tidak bisa dipisahkan tetapi bisa dibedakan untuk memperjelas penggunaannya. Perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan jika seorang individu mengalami pertumbuhan yang baik maka perkembangan akan baik pula.
B.     RUMUSAN MASALAH
a.       Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan dengan istilah sendiri?
b.      Kemukakan 6 karakteristk perubahan individu dalam arti perkembangan?
c.       Jelaskan perbedaan arti perkembangan dan pertumbuhan serta karakteristik antara keduanya?
d.      Apa perbedaan pertumbuhan dalam arti perkembangan dan pertumbuhan dalam arti belajar?
e.       Jelaskan pengertian anak sebagai organisme individualisme sebagai totalitas?
f.       Apa yang dimaksud dengan perkembangan yang holistic dari aspek biologis,kogntif, dan psikososial?
g.      Pengertian istilah kematangan?
h.      Bagaimana pandangan kaum naturalisme tentang perang kematangan dalam pembawaan dalam perkembangan anak?
C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Dapat mengetahui arti perkembangan dan pertumbuhan
2.      Dapat mengetahui karakteristik perubahan individu dilhat dari perkembangan
3.      Dapat menegetahui perbedaan antara perkembangan dan pertumbuhan serta keterkaitan antara keduannya
4.      Dapat mengetahui pertumbuhan dalam arti perkembangan dan belajar
5.      Dapat mengetahui Anak sebagai individualsme yang total
6.      Dapat mengetahui perkembanagan yang holstik dari aspek biologis, kognitif, dan pskososial
7.      Dapat mengetahui arti kematangan dari pandangan kaum naturalisme
D.    METODE PENULISAN
Metode yang kami gunakan yaitu metode pengumpulan data dengan caradiskusi, dan pencarian data melalu literature seperti buku, dan media elktronik (internet), dan penulisannya menggunakan bahasa Indonesia.





BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan
*      Menurut teman kami yaitu Milawanti
Perkembanagan yaitu, suatu proses perubahan menuju ketaraf yang tinggi yang tidak pernah berhenti dan terus berkembang atau berubah. Perkembangan individu dengan individu lainnya berbeda, ada yang cepat da nada yang lambat, contohnya : Pola pikir seorang anak remaja yang masih labil yang mengalami perubahan dari tahap sebelumnya atau belajar dari pengalaman sepanjang hidupnya menuju pematangan diri.
Pertumbuhan yaitu, perubahan atau pertambahan volume yang dialami seseorang baik secara jasmani dan rohani yang dapat diukur dan dilihat, yang dapat diukur seperti : tinggi badan dan berat badan, sedangkan yang dapat dilihat seperti : bertambah tingginya seseorang anak dari mulai balita hingga dewasa.
*      Materi lain Tentang Perkembangan dan Pertumbuhan
·         Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Contohnya :
Batang tumbuhan yang tadinya 2 cm menjadi 5 cm
Bayi yang beratnya 5 kg berubah menjadi 6,5 kg
Berat tubuh kucing yang tadinya 4 kg menjadi 6 kg
Ketika kita akan mengukur pertumbuhan tumbuhan ada sebuah alat ukur khusus yang dinamakan auksanometer.
·         Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan lebih bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang sebelumnya masih belum matang dalam sistem reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang dalam sistem reproduksinya sehingga dapat melakukan perkembangbiakan.
Contohnya:
Pematangan sel ovum dan sperma
Pematangan hormon-hormon dalam tubuh

2.      6 Karakteristik perubahan individu dilihat dari arti perkembangan
*      Menurut teman kami Uchy Febriyanti
Ada 6 Karakteristik perubahan individu dalam arti perkembanagan yaitu,
1.      Perkembangan usia dan pribadi anak yaitu, perkembangan perubahan dimana seseorang telah mengetahui diri dan semua yang ada di lingkungan sekitarnya.
2.      Perkembangan social dan emosional yaitu, Perkembangan /pengendalian emosi seseorang.
3.      Perkembangan identitas diri yaitu, perubahan seseorang yang mulai mengenal dan memahami tentang dirinya sendiri.
4.      Perkembangan identitas jenis kelamin yaitu, perkembangan seseorang anak mulai sadar, dan menyadari dirinya sebagai seseorang perempuan atau laki-laki yang dapat mempengaruh tingkah laku emosional, moral dan pola pikirnya.
5.      Perkembangan moral yaitu, perubahan dimana seorang anak mulai lebih menyadari tingkah lakunya, dan bias membedakan yang baik dan buruk.
6.      Perkembangan pola pikir yaitu, perubahan seorang anak yang bias berpikir atau cenderumg menggunakan akal pikirannya.



3.      Perbedaan arti Perkembangan dan Pertumbuhan serta keterkaitan antara keduannya
*      Menurut teman kami Rosmawati
Perkembangan yaitu perubahan karakteristik dari gejala psikologis (keadaan jiwa) kearah yang lebih maju yang menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik mental yang baru.
Pertumbuhan yaitu proses perubahan fisiologi yang bersifat progresif dan continue serta berlangsung dalam waktu periode tertentu  sebagai hasil dari bertumbuhnya ukuran tubuh (fisik), kekuatan otot dan tulang manusia, organ tubuh menjadi lebih sempurna.
Keterkaitan antara keduannya yaitu, perubahan yang berasal dari dalam diri anak yang dipengaruhi oleh factor lingkungan.Contohnya : Pertumbuhan fisik yang diikuti oleh perkembangan emosi. Emosi merupakan perasaan yang disertai oleh perubahan atau perilaku fisik misalnya : perasaan marah yang ditunjukkan oleh reaksi teriakan dengan suara keras dan orang yang sedang gembira meloncat sambil tertawa besar.
*      Pendapat lain
Perkembangan (Development) adalah rangkaian perubahan sepanjang rentang kehidupan manusia, yang bersifat progresif, teratur, berkesinambungan dan akumulatif, yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif, sebagai hasil interaksi antara maturasi dan proses belajar. Sedangkan Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif.Atau secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar.
Maka Dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara
perkembangan (Development) dengan pertumbuhan (Growth) terletak pada sifat yang berlangsung pada kedua proses tersebut, dalam hal ini pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan merupakan proses yang lebih kompleks meliputi kualitatif dan kuantitatif. Serta dapat kita tarik kesimpulan bahwa pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena proses pertumbuhan individu mengikuti proses perkembangan yang bersifat kualitatif.
4.      Pengertian Perubahan dalam arti perkembangan dan dan dalam arti belajar
*      Menurut teman kamiHaslinda
·         Perubahan dalam arti perkembangan yaitu, mengacu pada perubahan karakterisik dari gejala-gejala psikologis ke arah lebih maju. Contohnya seseorang yang terbiasa menyanyi dan mengolah vokalnya, akan lebih mahir dibandingkan orang yang tidak terbiasa mengolah vokalnya.
·         Perkembangan dalam arti belajar yaitu, mengacu pada perubahan kognitif yaitu perubahan kemampuan berpikir, berbahasa, dan cara memperoleh pengetahuan dari lingkungannya.Contohnya : seorang anak yang berusia 1 tahun yang belajar berbicara pada saat ibunya mengucapkan 1 kata dia akan mengulanginya.
Pengertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
5.      Anak sebagai organisme/ individu yang totalitas
*      Menurut teman kami Erni Bin Talib
·         Anak adalah organisme/makhluk hidup yang merupakan satu kesatuan aspek yang ada dalam dirinya, dimana dalam kehidupan dan perkembangan semua aspek saling terjalin dan sangat berbeda dengan orang dewasa dari segi fisik, emosi dan dalam segala hal. Contohnya: Anak-anak jika mau makan, minum atau apapun yang dia inginkan pasti dia berteriak ataupun menangis. Jika tidak dituruti, dalam hal ini ego anak- anak masih tinggi, berbeda dengan orang dewasa yang sudah berfikir secara asbtrak dan sudah bisa membedakan yang baik dan benar.




*      Pendapat lain 
Anak sebagai makhluk hidup (organisme) yang utuh, yakni sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam dirinya, keseluruhan aspek fisik dan psikis anak tersebut tak dapat dipisahkan satu sama lain .karena itu ,anak juga dipandang sebagai individu.
Konsep anak sebagai suatu totalitas atau kesatuan mengandung arti bahwa terdapat saling keterjalinan atau keterkaitan antara keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak. Keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak tersebut secara terintergritasi salaing terjalin dan saling memberikan dukungan fungsional satu sama lain.Anak berbeda dengan orang dewasa tidak secara fisik melainkan secara keseluruhan .Anak bukan miniature dari orang dewasa ,tetapi anak adalah dalam keseluruhan aspek dirinya bisa berbeda dari orang dewasa.
6.      Perkembangan yang holistic dari aspek biologis, kognitif, dan psikososial.
*      Menurut Maslindah
Perkembangan yang holistic disini yaitu perubahan yang terjadi secara menyeluruh, dan tidak menekankan satu apek saja tetapi terjadi saling kererkaitan dengan aspek lain.Perkembagan juga sebagai proses holistik (menyeluruh) artinya perkembangan itu tidak hanya dalam satu aspek,melainkan melibatkan keseluruhan aspek (fisik dan psikis) saling terjalin satu sama lain. Dimana ada beberapa aspek yaitu:
a.      Aspek Biologisyaitu :Proses perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik atau perubahan dalam tubuh individu, dimana disini menggunakan system motoric untuk mengenali lingkungannya, perubahan yang bersifat kuantitatif yang artinya dapat dihitung dan mempunyai volume dan perubahan ini terjadi sesuai dengan waktu tertenu. Contohnya yaitu bertambahnya tinggi badan, berat badan, tulang yang semakin sempurna, dan system saraf.
b.      Aspek Kognitif yaitu : dimana perubahan yang terjadi dalam kemampuan atau pola pikir, kemahiran bebahasa, dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Contohnya yaitu :
ü  Anak usia 0-2,5 tahun : Dimana pada tahap ini anak menggunakan system inderannya untuk mengenali lingkungannya.
ü  Anak usia 2,5-7 tahun : Dimana pada tahap ini anak sudah dapat mengkopi, apa yang dilakukan oleh lingkungannya seperti, anak mencontohi cara berdandan yang dilakukan oleh ibunya.
ü  Anak usia 7-11 tahun : Dimana pada usia ini anak sudah dapat menerapkan apa yang diterima dilingkungannya diterapkan dengan nyata di kehidupan yang sesungguhnya seperti, anak sudah dapat melakukan aktivitas bersih-bersih rumah.
ü  Anak usia 11 tahun- Dewasa : Dimana pada tahap ini anak sudah berfikir secara abstrak, dan anak sudah berfikir secara dewasa, memikirkan masa depannya, dan memikirkan bagaimana si Objek tersebut dapat hidup di kehidupan ini.
c.       Aspek Psikososial yaitu :berkaitan dengan perubahan-perubahan emosi dan identitas pribadi individu  dan Proses ini menekankan pada cara berhubungan dengan orang lain seperti dengan keluarga,teman sebaya dan masyarakat.Sebagai contoh: rasa percaya diri anak tampil didepan umum,perilaku agresif anak terhadap teman bermain,mengikuti organisasi di masyarakat.



.
*      Pendapat lain
a. Proses Biologis : Proses ini menekankan pada perkembangan fisik seperti struktur tulang,otot dan organ indrawi.Sebagai contoh: waktu bayi panjang tubuh 40cm,namun seiring bertambahnya umur menjadi 17th panjang tubuh (tinggi)      mencapai155cm.
b. Proses Kognitif : proses ini menekankan pada kemampuan dan pola pikir, cara individu memperoleh pengetahuan atau
perubahan-perubahan dalam berpikir, kemampuan berbahasa yang terjadi melalui proses belajar . Sebagaicontoh :pada waktu SD anak belum pintar berbahasa inggris,namun setelah SMA menjadi pintar berbahasa inggris karena sudah mendapat pelajaran bahasa inggris dari SMP dan SMA.
c.
Perubahan-perubahan dalam aspek perasaan, emosi, dan kepribadian individu serta bagaimana cara yang bersangkutan berhubungan atau berinteraksi dengan individu lainnya.                                                                                                               
7.      Pengertian Kematangan
*      Menurut teman kamiFitriani Ma’mun
Kematangan yaitu suatu proses pendewasaan yang berasal dari diri sendiri atau individu yang sudah dapat membedakan yang baik dan buruk serta dapat menjaga diri dari hal-hal yang tidak baik dan siap – siap menerima setiap rintangan yang dihadapi.Contohnya : Seorang anak sudah mampu menjaga dirinya sendiri dan sudah tidak bergantung pada orang tuanya lagi.
*      Pendapat lain menyatakan
Kematangan atau masa peka menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik kulminasi (titik puncak) dari suatu fase pertumbuhan sebagai titik tolak kesiapan dari suatu fungsi untuk menjalankan fungsinya.Kematangan adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rncangan genetikanya (Santrock & Yussen, 1992:20)dalam batasan ini kematangan dipandang sebagai sesuatu pembawaan (nature), yakni sebagai warisan biologis organisme yang dibawa sejak lahir.
8.      Pandangan dari kaum Naturalisme dari peran Kematangan
*      Menurut teman kami Dewi Munawarah.
Nature biasanya digunakan untuk menjelaskan karakteristik individu dalam fisik mental, emosonal padasetiap  tingkat perkembangan anak.
Dimana anak yang baru dilahirkan mempunyai pembawaan yang baik dan tidak ada satupun anak yang baru dilahirkan memiliki sifat buruk dan perkembangannya akan ditentukan dengan lingkungan dan pendidikan yang diterimannya adapun lingkungan yang dipengaruhi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyrakat, apabila ketiga lingkungan ini pembawaannya baik maka akan baik pula sifat anak didik tersebut.

























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
1.       Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Sedangkan secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa Perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.
2.      6 Karakteristik perubahan individu dilihat dari perkembangan yaitu, Perkembangan usia dan pribadi anak, Perkembangan emosional dan social, identitas diri, identitas jenis kelamin, moral, dan pola pikir. Dan ada 3 aspek perkembangan secara holistic yaitu, aspek biologis, aspek kognitif, dan aspek psikososial
3.      Kematangan atau masa peka menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik kulminasi (titik puncak) dari suatu fase pertumbuhan sebagai titik tolak kesiapan dari suatu fungsi untuk menjalankan fungsinya. Kematangan adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rncangan genetikanya (Santrock & Yussen, 1992:20)dalam batasan ini kematangan dipandang sebagai sesuatu pembawaan (nature), yakni sebagai warisan biologis organisme yang dibawa sejak lahir.
1.      Sebaiknya kita sudah dapat mengerti apa yang dimaksud dengan perkembangan dan pertumbuhan melalui malah ini, untuk itu kita dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
2.      Sebaiknya kita harus berkembang dan tumbuh seperti zaman ini agar kita tidak terbelakang, tapi perkembangan dan pertumbuhannya itu harus sesuai dengan kodrat kita sebagai manusia.