A. Pengertian
lingkungan belajar
Lingkungan menurut Webster’s
New Collegiate Dictionary diterangkan sebagai “the aggregate of all the
external conditions and influences affecting the life and development of
an organism atau diartikan sebagai kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari
luar terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme” (dalamHadikusumo,
1996:74). Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan
pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar
terhadap kegiatan pendidikan (Hadikusumo,1996:74). Sedangkan lingkungan
pendidikan menurut Tirtarahardjadan La Sulo (1994:168) adalah latar tempat
berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari definisi-definisi di
atas dapatdisimpulkan bahwa yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat
berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap
keberlangsungan kegiatan tersebut.
B. Macam-Macam Lingkungan
Belajar
Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan
mencakup: 1) lingkungan keluarga, 2) lingkungan sekolah, dan 3) lingkungan
masyarakat (Munib, 2004:76). Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai
tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi.
1. Lingkungan Keluarga
a. Pengertian Lingkungan Keluarga
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary
(dalamHadikusumo, 1996:74) pengertian lingkungan adalah kumpulan segala kondisi
dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme.
Sedangkan pengertian keluarga menurut
Tirtarahardja dan La Sulo (1994:173) adalah pengelompokan primer yang terdiri
dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda (hubungan menurut garis ibu)
dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti ( nucleus family :
ayah, ibu dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti, ada orang
lain: kakek/nenek, adik/ipar,pembantu, dll). Dari pengertian lingkungan dan
keluarga di atas, maka dapat disimpulkan pengertian ligkungan keluarga adalah
segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan
anggota keluarga.
b. Faktor-Faktor Keluarga
Menurut Slameto (2003:60-64), siswa yang belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa:
1.
cara orang tua mendidik,
2.
relasi antara anggota keluarga,
3.
suasana rumah,
4.
keadaan ekonomi keluarga,
5.
pengertian orang tua,
6.
latarbelakang
kebudayaan.
c. Fungsi Keluarga
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai fungsi
kasih sayang, ekonomi, pendidikan, perlindungan/ penjagaan, rekreasi,
status keluarga dan agama (Abu Ahmadi,1991:108). Sedangkan menurut Bierstadt
(Abu Ahmadi,1991:109) keluarga berfungsi
sebagai:
1) Menggantikan keluarga
2) Bersifat membantu
3) Mengatur dan menguasai impuls-impuls
(dorongan) sexual
4) Menggerakkan nilai-nilai kebudayaan
2. Lingkungan Sekolah
a.
Pengertian Lingkungan Sekolah
Menurut Tulus Tu’u (2004:1)
lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, dimana ditempat
inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan
dikembangkan kepada anak didik. Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional
(GDN) lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana parasiswa
dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan
pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati
nuraninya (Tulus Tu’u,2004:11). Berdasarkan 2 definisi tentang lingkungan
sekolah tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah
lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung yang para siswanya
dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan
pembelajaran berbagai bidang studi.
b.
Faktor Sekolah
Faktor sekolah
yang mempengaruhi belajar mencakup :
1. metode mengajar,
2. kurikulum,
3. relasi guru dengan siswa,
4. relasi siswa dengan siswa,
5. disiplin sekolah,
6. pelajaran dan waktu sekolah,
7. standar pelajaran,
8. keadaan gedung,
9. metode belajar,
10. tugas rumah
c. Fungsi Sekolah
Menurut Nasution (2004:14), fungsi sekolah antara lain
sebagai berikut:
1) Sekolah mempersiapkan anak untuk
suatu pekerjaan.
2) Sekolah memberikan keterampilan
dasar.
3) Sekolah membuka kesempatan
memperbaiki nasib.
4) Sekolah
menyediakan tenaga pembangunan.
5) Sekolah membantu memecahkan
masalah-masalah sosial.
6) Sekolah menstranmisi kebudayaan.
7) Sekolah membentuk manusia yang
sosial.
8) Sekolah merupakan alat
mentransformasi kebudayaan.
d. Karakteristik
lingkungan sekolah
Ada beberapa
karakteristik lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn
& Stevens dalam Ormrod, 2006) , yaitu:
1) Sekolah
mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha peserta didik agar sukses baik
dalam bidang akademik maupun sosial.
2)
Adanya kurikulum yang
menantang dan terarah.
3)
Adanya perhatian dan
kepercayaan peserta didik serta orang tua terhadap sekolah.
4)
Adanya ketulusan dan
keadilan bagi semua peserta didik, baik untuk peserta didik dengan latar
belakang keluarga yang berbeda, beda ras maupun etnik.
5)
Adanya kebijakan dan
peraturan sekolah yang jelas. Misalnya panduan perilaku yang baik, konsekuensi
yang konsisten, penjelasan yang jelas, kesempatan menjalin interaksi sosial
serta kemampuan menyelesaikan masalah.
6)
Adanya partisipasi
peserta didik dalam pembuatan kebijakan sekolah.
7)
Adanya mekanisme
tertentu sehingga peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka
tanpa rasa takut.
8)
Mempunyai tujuan untuk
meningkatkan perilaku prososial seperti berbagi informasi, membantu dan bekerja
sama.
9)
Membangun kerja sama
dengan komunitas keluarga dan masyarakat.
10)
Mengadakan kegiatan
untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan spesial yang berkaitan dengan peserta
didik.
3. Lingkungan Masyarakat
a. Pengertian Lingkungan Masyarakat
Soemardjan dan Soemardi mengatakan bahwa lingkungan
masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan
(Ari Gunawan,2004:4). Sedangkan menurut Muri Yusuf (1986:34) lingkungan
masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan
kepribadian anak-anak sesuai keberadaannya.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
lingkungan masyarakat adalah tempatorang-orang hidup bersama yang berpengaruh
besar terhadapperkembangan pribadi anak-anak (siswa).
b. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang jugaberpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh ituterjadi karena keberadaan siswa
dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
2) Mass Media
3) Teman Bergaul
4) Bentuk Kehidupan Masyarakat
c. Peranan Masyarakat dalam Pendidikan
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya
masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan
keluarga dan di lingkungan sekolah. Hai ini disebabkan faktor waktu, hubungan,
sifat dan isi pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan
terbatas, hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya
bebas, dan isinya sangat kompleks dan beranekaragam. Meskipun demikian,
masyarakat mempunyai peranyang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional.
Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang
pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan nonpemerintah
(swasta), membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana, menyediakan lapangan
kerja, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung
(FuadIhsan, 1997:59)
C.
Implikasi lingkungan
belajar anak
Pada proses belajar anak dalam
pengembangan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pembentukan dan peningkatan tidak
hanya diorientasikan pada satu aspek individu saja, melainkan seluruh aspek
individu. Dalam hal ini, biasanya yang dikembangkan yaitu kurikulumnya.
Kurikulum yang dikembangkan diharapkan untuk memberi kemungkinan yang seluas –
luasnya dalam pengembangan beberapa aspek seperti pengembangan fisik, emosi,
sosial dan kognitif. Dalam pengembangan kurikulum, hal terpenting yang juga
harus tetap diperhatikan yaitu kesesuaian antara isi kurikulum usia dan tingkat
kemampuan anak.
Dalam mengimplementasikan dan
mengembangkan kurikulum, dalam proses pembelajaran di kelas guru harus dapat
memanfaatkan hasil pengamatannya terhadap anak didik dan mencatat kemampuan
anak didik yang berbeda – beda. Hal ini sangat penting, karena informasi yang
demikian sangat dibutuhkan ketika seorang guru menyusun rencana pembelajaran
yang tentunya sesuai dengan kemampuan anak didiknya. Dengan demikian, proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Pengembangan anak memerlukan
kebutuhan yang tidak hanya dibatasi paa aspek akademik saja, melainkan aspek
sosial dan emosional. Hal ini mendorong guru untuk menjadikan belajar sebagai
proses interaktif. Maksudnya, anak didik tidak hanya dibatasi kontak dengan
teman, orang dewasa, tetapi dengan lingkungan sosial dan fisik secara luas.
Kondisi dan situasi seperti itu akan mendorong siswa lebih melibatkan semua
aspek yang ada dalam dirinya secara keseluruhan dalam interaksi sosial dan
memecahkan suatu permasalahan.
Dalam kegiatan pembelajaran di
kelas, bidang – bidang studi yang dikembangkan juga harus sesuai dengan tingkat
perkembangan seluruh aspek individu serta kehidupan anak, khususnya latar
belakang sosial dan ekonominya. Perlu kita sadari di Indonesiaa, macam – macam
perbedaan yang terdapat pada diri anak merupakan kenyataan yang tidak dapat
dihindari. Oleh karena itu oleh karena itu guru harus mampu menyatukan
perbedaan – perbedaan tersebut agar pembelajaran berjalan secara relevan,
menyenangkan dan mencapai keberhasilan.
Pada siswa SD, guru hendaknya terus
– menerus melakukan pemantauan secara langsung baik di dalam maupun di luar
kelas. Hasil pengamatan tersebut sangat bermanfaat bagi pengembangan program
belajar yang pada akhirnya dapat memaksimalkan proses pembelajaran. Selain itu
kehadiran guru di dalam kelas hendaknya tidak menekankan perannya sebagai satu
– satunya pihak yang berkuasa di kelas, apalagi kalau guru bersifat
otoriteruntuk itulah guru diharapkan dapat memposisikan dirinya sebagai
fasilitator dan motivator dalam kegiatan belajar.
Kesempatan yang luas juga hendaknya
diberikan kepada anak didik untuk memilih kegiatan dan materi serta fasilitas
yang tersedia agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Kegiatan
yang diciptakan juga hendaknya melibatkan seluruh aspek mental, fisik, sosial,
dan moral siswa. Dengan demikian, hendaknya siap menyediakan materi yang kaya
akan variasi kegiatannya.
Ada beberapa model pembelajaran yang
dapat dipilih dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran. Sebenarnya tidak ada
satu – satumya model pembelajaran yang sangat efektif dapat dipilih untuk semua
jenis pembelajaran. Karena pada praktek yang dilakukan, model itu bersifat
kontekstual. Namun dengan tidak melupakan tujuan pendidikan nasional yang dapat
membentuk manusia seutuhnya, maka hendaknya memilih model pembelajaran yang
benar – benar mengarah pada pengakuan keberadaan individu sebagai manusia utuh
dan arah peningkatannya tidak dibatasi pada satu aspek individu saja, tetapi
keseluruhan semua aspek individu.
Pengaruh masyarakat terhadap siswa ada 4, tolong berikan penjelasan untuk ke 4 pengaruh itu, terimakasih
BalasHapus