BAB
I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
Masing-masing
individu lahir ke dunia dengan hereditas tertentu.Ini berarti, bahwa
karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari orang tuanya. Disamping
itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya.Setiap
pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi daripada
hereditas dan lingkungan.
B.RUMUSAN
MASALAH
Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk paling
cerdas di bumi ini, karena dilahirkan mempunyai akal dan hati.Namun, setelah
terlahir manusia tentunya membutuhkan suatu pendidikan dan pengetahuan maupun
perlakuan yang baik. Dalam proses pembelajaran dan pembentukan itu manusia
dipengaruhi oleh faktor hereditas dan lingkungan.”Apa sajakah yang termasuk
faktor hereditas dan faktor lingkungan...???”
C.TUJUAN
Ø Untuk
mengetahui pengaruh faktor hereditas terhadap proses belajar anak.
Ø Untuk
mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap proses belajar anak.
D.MANFAAT
Ø Agar
kita dapat memahami tentang hereditas dan lingkungan.
Ø Agar
kita dapat memahami pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap proses belajar
anak.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pada
kesempatan ini akan dibahas tentang “Pengaruh
hereditas dan lingkungan terhadap proses belajar anak” dalam hubungan ini
ada tiga teori yang terkenal yang membahasnya.
Tiga
aliran/teori dalam proses perkembangan:
v Nativisme,
(Schopenhauer, Plato, Descartes,
Lombroso) menurutnya bahwa perkembangan manusia itu sepenuhnya dipengaruhi
oleh faktor pembawaan yang dibawa sejak lahir.
v Empirisme,
(John Locke) menurutnya bahwa faktor
lingkunganlah yang menjadi penentu perkembangan seseorang, baik buruknya
perkembangan pribadi seseorang ditentukan oleh lingkungan.
v Konvergensi,artinya
perpaduan antara teori nativisme dengan empirisme yaitu perkembangan ditentukan
oleh faktor pembawwan sejak lahir dan faktor lingkungan.
“PENGARUH HEREDITAS TERHADAP PROSES
BELAJAR ANAK”
A.PENGERTIAN HEREDITAS ( Pembawaan
)
Menurut Witherington
Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih
dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan tingkah laku
melainkan struktur tubuh.
Menurut Wikipedia
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya
baik secara biologis melalui gen atau secara sosial melalui pewarisan gelar
atau status sosial.
Jadi,
dapat dikatakan bahwa hereditas adalah pewarisan biologis, karakteristik
individu dari pihak orang tua.
Hereditas itu akan membentuk
perkembangan dengan memberikan / menyediakan potensi-potensi dan
kemungkinan-kemungkinannya yang akan diwujudkan melalui proses belajar dengan
ditunjang oleh faktor-faktor lingkungan.
B.FAKTOR HEREDITAS
Faktor hereditas
(keturunan dan pembawaan) merupakan faktor pertama yang
mempengaruhi perkembangan anak. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai suatu
totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau
segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi sebagai pewarisan orang tua melalui gen. Penurunan sifat-sifat dari
orang tua atau warisan-warisan keturunan bapak,ibu,kakek,nenek yang tidak dapat
direkayasa adalah sbb:
1.Bentuk tubuh dan
warna kulit
Sebagai
contoh salah satu warisan yang dibawa oleh
anak sejak lahir adalah mengenai bentuk tubuh dan warna kulit. Misalnya ada
anak yang memiliki bentuk tubuh gemuk seperti ibunya, raut wajah seperti
bapaknya, rambut kering dan warna kulit putih seperti ibunya. Bila anak yang
pembawaan gemuk seperti ini, bagaimanapun susah hidupnya nanti,ia sukar menjadi
kurus, tetapi sebaliknya sedikit saja ia makan, akan mudah menjadi gemuk.
Demikian juga rambut keriting, bagaimanapun berusaha untuk meluruskannya
akhirnya akan kembali menjadi keriting.
2.Sifat-sifat
Sifat
merupakan hal yang diwariskan dari orang tua ataupun kakek,nenek. Misalnya
adalah sifat boros,kikir,penyabar,pemarah. Sifat sangat berbeda dengan
kebiasaaan, sifat sangat sukar dirubah, sedangkan kebiasaan dapat dirubah jika
ada suatu niat yang sungguh-sungguh. Bagi pendidik, jika mengetahui sifat atau
watak secara mendalam akan sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Misalnya ada anak yang minder perlu dibangkitkan semangatnya dan kepercayaan
dirinya agar jiwanya tidak tertekan. Kebiasaan meminum minuman keras, mabuk, main judi, dan
sebagainya bisa diubah dan dibuang dari diri seseorang. Demikian pula dengan
kebiasaan merokok, lambat bagun pagi, tidur siang, malas, dan sebagainya.
Semuanya dapat diubah dan tukar dengan kebiasaan yang baik, seperti: rajin,
lincah, cepat bangun, jujur,, suka menolong dan sebagainya.
3.Intelegensi
Intelgensi
berasal dari kata latin “Intelligence” yang
berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (walgoti,1997). Sehingga
dapat diartikan pula, Intelegensi adalah kemempuan yang bersifat umum untuk
mengadakan penyesuaian terhadap situasi dan masalah, intelegensi seseorang
dapat diketahui secara tepat dengan tes intelegensi dinyatakan dalam IQ
(intelegensi Quotient).
Sebagai contoh
yang dapat diambil, contoh seorang anak kecil berumur empat tahun sedang
bermain di taman bunga. Ia melihat bunga-bunga berwarna-warni, lari mengejar
kupu-kupu, mencium bunga-bunga itu, dan sebagainya. Tindakan-tindakan itu masih
berkadar intelegensi yang rendah karena unsur rasionya juga rendah. Akan tetapi
anak yang lebih besar, misalnya sudah berumur tujuh tahun, ia menghitung berapa
macam bunga yang ada di taman itu dan apa saja warnanya. Tindakan kedua ini
sudah lebih berintelegensi daripada yang pertama. Anak yang sudah SMP mungkin
sudah dapat menyebutkan warna bunga-bunga itu satu per satu, mengetahui
golongan rumpun apa berikut nama Latin mereka. Sementara itu, seorang insinyur
pertanian mampu mengadakan perkawinan silang antara bunga-bunga tersebut.
4.Bakat
Bakat
adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang
dimiliki seseorang. kemampuan khusus itu biasanya adalah suatu keterampilan,
misalnya dalam bidang seni musik, seni rupa, seni tari,dsb. Jika anak memiliki
bakat dari orang tuanya atau kakeknya ataupun neneknya,tetapi anak tersebut
tidak dapat atau tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan/mengasahnya maka
bakat tersebut tidak akan berkembang atau sering disebut bakat terpendam.
5.Penyakit
Ada
penyakit yang merupakan pembawaan yang merupakan pembawaan sejak lahir yang
dapat memperlambat perkembangan/proses belajar anak. Penyakit tersebut antara
lain adalah penyakit kebutaan,syaraf,dsb. Penyakit tersebut merupakan suatu
penyakit keturunan.
“PENGARUH
LINGKUNGAN TERHADAP PROSES BELAJAR ANAK”
A.PENGERTIAN LINGKUNGAN
Lingkungan
adalah keluarga yang mengasuh & membesarkan anak, sekolah tempat mendididk,
masyarakat tempat anak bergaul, dan keadaan sekitar dengan iklimnya, faunanya
dan floranya. Lingkungan memiliki faktor yang penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak, karena setiap hari yang dilihat dan dihadapi adalah
lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi seseorang bergantung pada keadaan
lingkungan anak itu sendiri, jasmaninya serta rohaninya.
B.FAKTOR LINGKUNGAN
1.Keluarga
Keluarga memilki peranan penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak, karena keluarga adalah tempat diasuh dan dibesarkannya
seorang anak. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang mapan dan mampu maka
akan memilki kesehatan yang baik serta pertumbuhannya yang cepat bila
dibandingkan dalam keluarga yang tidak mampu.
2.Sekolah
Sekolah merupakan pendidikan formal yang didapatkan
anak, dimana secara sistematis melaksanakan program bimbingan,pengajaran dan
latihan dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya baik yang
menyangkut aspek moral,spiritual,intelektual,emosional maupun sosial. Anak yang
tidak pernah bersekolah, akan memiliki keterbatasan dalam ilmu yang dimiliki.
Anak yang bersekolah, akan memiliki wawasan yang luas, dan memiliki cara
pandang dan berpikir yang berbeda dengan anak yang tidak merasakan bangku
sekolah.
karena sekolah anak dapat mengembangkan bakatnya serta dapat belajar berbagai
ilmu pengetahuan.
3.Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak.
Kondisi orang-orang dilingkungan sekitar juga mempengaruhi perkembangan anak.
Anak yang dilahirkan di kota, akan berbeda pemikirannya dengan anak yang
dilahirkan di desa. Anak kota umumnya bersifat aktif, sedangkan anak desa
umumnya lamban. Keadaan yang berbeda dari anak desa dan kota itu disebabkan
karena lingkungan masyarakat desa dan kota berbeda.
4.Teman sebaya
Perubahan dalam struktur masyarakat menyebabkan
pengaruh peran teman sebaya menjadi sangat penting. Perubahan struktur itu
antara lain: Ekspansi (Perluasan) jaringan komunikasi diantara kaula muda.
5.Keadaan alam sekitar
Keadaan
alam sekitar juga mempengaruhi keadaan anak. Anak daerah pegunungan cenderung
akan bersiftat lebih keras dari anak daerah pantai. Perbedaan tersebut adalah akibat
dari keadaan alam sekitar anak tersebut
yang berbeda, yang mana dapat mempengaruhi pola pikir atau kejiwaan anak.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demikian
penjelasan antara hereditas dan lingkungan terjadi saling keterkaitan dan
terjadi interaksi. Setiap faktor hereditas berjalan berbeda menurut keadaan
lingkungan masing-masing. Hereditas dan lingkungan memiliki peran yang sama
pentingnya dalam perkembangan dan pertumbuhan (proses belajar) anak. keduanya
memang mempunyai perbedaan. Pada faktor hereditas (ketunrunan atau internal) lebih
mengacu pada warisan atau turunan dari orang tua, sedangkan faktor lingkungan
(eksternal) mengacu pada dimana orang tersebut tinggal dan pihak-pihak yang
terdapat dalam tempat ia tinggal, baik keluarga,sekolah dan masyarakat. Jadi, hereditas (pembawaan) dan
lingkungan bisa saling melengkapi, misalkan pembawaannya kurang baik, dengan
dorongan lingkungan maka seseorang akan dapat berkembang secara maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
edukasi.kompasiana.com
duniaguruku.blogspot.com
mymuslim-muslimat.blogspot.com
abdanmatin.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar