Jumat, 28 Juni 2013

Faktor Hereditas dan Lingkungan


BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Masing-masing individu lahir ke dunia dengan hereditas tertentu.Ini berarti, bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari orang tuanya. Disamping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya.Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi daripada hereditas dan lingkungan.

B.RUMUSAN MASALAH
          Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk paling cerdas di bumi ini, karena dilahirkan mempunyai akal dan hati.Namun, setelah terlahir manusia tentunya membutuhkan suatu pendidikan dan pengetahuan maupun perlakuan yang baik. Dalam proses pembelajaran dan pembentukan itu manusia dipengaruhi oleh faktor hereditas dan lingkungan.”Apa sajakah yang termasuk faktor hereditas dan faktor lingkungan...???”

C.TUJUAN
Ø  Untuk mengetahui pengaruh faktor hereditas terhadap proses belajar anak.
Ø  Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap proses belajar anak.

D.MANFAAT
Ø  Agar kita dapat memahami tentang hereditas dan lingkungan.
Ø  Agar kita dapat memahami pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap proses belajar anak.












BAB II
PEMBAHASAN

Pada kesempatan ini akan dibahas tentang “Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap proses belajar anak” dalam hubungan ini ada tiga teori yang terkenal yang membahasnya.
Tiga aliran/teori dalam proses perkembangan:
v  Nativisme, (Schopenhauer, Plato, Descartes, Lombroso) menurutnya bahwa perkembangan manusia itu sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor pembawaan yang dibawa sejak lahir.
v  Empirisme, (John Locke) menurutnya bahwa faktor lingkunganlah yang menjadi penentu perkembangan seseorang, baik buruknya perkembangan pribadi seseorang ditentukan oleh lingkungan.
v  Konvergensi,artinya perpaduan antara teori nativisme dengan empirisme yaitu perkembangan ditentukan oleh faktor pembawwan sejak lahir dan faktor lingkungan.

“PENGARUH HEREDITAS TERHADAP PROSES BELAJAR ANAK”
A.PENGERTIAN HEREDITAS ( Pembawaan )
Menurut Witherington Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan tingkah laku melainkan struktur tubuh.
Menurut Wikipedia Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen atau secara sosial melalui pewarisan gelar atau status sosial.
Jadi, dapat dikatakan bahwa hereditas adalah pewarisan biologis, karakteristik individu dari pihak orang tua.
Hereditas itu akan membentuk perkembangan dengan memberikan / menyediakan potensi-potensi dan kemungkinan-kemungkinannya yang akan diwujudkan melalui proses belajar dengan ditunjang oleh faktor-faktor lingkungan.

B.FAKTOR HEREDITAS
Faktor hereditas (keturunan dan pembawaan) merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan anak. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai suatu totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan orang tua melalui gen. Penurunan sifat-sifat dari orang tua atau warisan-warisan keturunan bapak,ibu,kakek,nenek yang tidak dapat direkayasa adalah sbb:
1.Bentuk tubuh dan warna kulit
Sebagai contoh salah satu warisan yang dibawa oleh anak sejak lahir adalah mengenai bentuk tubuh dan warna kulit. Misalnya ada anak yang memiliki bentuk tubuh gemuk seperti ibunya, raut wajah seperti bapaknya, rambut kering dan warna kulit putih seperti ibunya. Bila anak yang pembawaan gemuk seperti ini, bagaimanapun susah hidupnya nanti,ia sukar menjadi kurus, tetapi sebaliknya sedikit saja ia makan, akan mudah menjadi gemuk. Demikian juga rambut keriting, bagaimanapun berusaha untuk meluruskannya akhirnya akan kembali menjadi keriting.
2.Sifat-sifat
Sifat merupakan hal yang diwariskan dari orang tua ataupun kakek,nenek. Misalnya adalah sifat boros,kikir,penyabar,pemarah. Sifat sangat berbeda dengan kebiasaaan, sifat sangat sukar dirubah, sedangkan kebiasaan dapat dirubah jika ada suatu niat yang sungguh-sungguh. Bagi pendidik, jika mengetahui sifat atau watak secara mendalam akan sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya ada anak yang minder perlu dibangkitkan semangatnya dan kepercayaan dirinya agar jiwanya tidak tertekan. Kebiasaan meminum minuman keras, mabuk, main judi, dan sebagainya bisa diubah dan dibuang dari diri seseorang. Demikian pula dengan kebiasaan merokok, lambat bagun pagi, tidur siang, malas, dan sebagainya. Semuanya dapat diubah dan tukar dengan kebiasaan yang baik, seperti: rajin, lincah, cepat bangun, jujur,, suka menolong dan sebagainya.
3.Intelegensi
Intelgensi berasal dari kata latin “Intelligence” yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (walgoti,1997). Sehingga dapat diartikan pula, Intelegensi adalah kemempuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi dan masalah, intelegensi seseorang dapat diketahui secara tepat dengan tes intelegensi dinyatakan dalam IQ (intelegensi Quotient).
Sebagai contoh yang dapat diambil, contoh seorang anak kecil berumur empat tahun sedang bermain di taman bunga. Ia melihat bunga-bunga berwarna-warni, lari mengejar kupu-kupu, mencium bunga-bunga itu, dan sebagainya. Tindakan-tindakan itu masih berkadar intelegensi yang rendah karena unsur rasionya juga rendah. Akan tetapi anak yang lebih besar, misalnya sudah berumur tujuh tahun, ia menghitung berapa macam bunga yang ada di taman itu dan apa saja warnanya. Tindakan kedua ini sudah lebih berintelegensi daripada yang pertama. Anak yang sudah SMP mungkin sudah dapat menyebutkan warna bunga-bunga itu satu per satu, mengetahui golongan rumpun apa berikut nama Latin mereka. Sementara itu, seorang insinyur pertanian mampu mengadakan perkawinan  silang antara bunga-bunga tersebut.
4.Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang. kemampuan khusus itu biasanya adalah suatu keterampilan, misalnya dalam bidang seni musik, seni rupa, seni tari,dsb. Jika anak memiliki bakat dari orang tuanya atau kakeknya ataupun neneknya,tetapi anak tersebut tidak dapat atau tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan/mengasahnya maka bakat tersebut tidak akan berkembang atau sering disebut bakat terpendam.

5.Penyakit
Ada penyakit yang merupakan pembawaan yang merupakan pembawaan sejak lahir yang dapat memperlambat perkembangan/proses belajar anak. Penyakit tersebut antara lain adalah penyakit kebutaan,syaraf,dsb. Penyakit tersebut merupakan suatu penyakit keturunan.


“PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PROSES BELAJAR ANAK”
A.PENGERTIAN LINGKUNGAN
           
Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh & membesarkan anak, sekolah tempat mendididk, masyarakat tempat anak bergaul, dan keadaan sekitar dengan iklimnya, faunanya dan floranya. Lingkungan memiliki faktor yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, karena setiap hari yang dilihat dan dihadapi adalah lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi seseorang bergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri, jasmaninya serta rohaninya.

B.FAKTOR LINGKUNGAN

1.Keluarga
Keluarga memilki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, karena keluarga adalah tempat diasuh dan dibesarkannya seorang anak. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang mapan dan mampu maka akan memilki kesehatan yang baik serta pertumbuhannya yang cepat bila dibandingkan dalam keluarga yang tidak mampu.
2.Sekolah
Sekolah merupakan pendidikan formal yang didapatkan anak, dimana secara sistematis melaksanakan program bimbingan,pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral,spiritual,intelektual,emosional maupun sosial. Anak yang tidak pernah bersekolah, akan memiliki keterbatasan dalam ilmu yang dimiliki. Anak yang bersekolah, akan memiliki wawasan yang luas, dan memiliki cara pandang dan berpikir yang berbeda dengan anak yang tidak merasakan bangku sekolah. karena sekolah anak dapat mengembangkan bakatnya serta dapat belajar berbagai ilmu pengetahuan.
3.Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Kondisi orang-orang dilingkungan sekitar juga mempengaruhi perkembangan anak. Anak yang dilahirkan di kota, akan berbeda pemikirannya dengan anak yang dilahirkan di desa. Anak kota umumnya bersifat aktif, sedangkan anak desa umumnya lamban. Keadaan yang berbeda dari anak desa dan kota itu disebabkan karena lingkungan masyarakat desa dan kota berbeda.
4.Teman sebaya
Perubahan dalam struktur masyarakat menyebabkan pengaruh peran teman sebaya menjadi sangat penting. Perubahan struktur itu antara lain: Ekspansi (Perluasan) jaringan komunikasi diantara kaula muda.

5.Keadaan alam sekitar
Keadaan alam sekitar juga mempengaruhi keadaan anak. Anak daerah pegunungan cenderung akan bersiftat lebih keras dari anak daerah pantai. Perbedaan tersebut adalah akibat dari keadaan alam sekitar  anak tersebut yang berbeda, yang mana dapat mempengaruhi pola pikir atau kejiwaan anak.





























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Demikian penjelasan antara hereditas dan lingkungan terjadi saling keterkaitan dan terjadi interaksi. Setiap faktor hereditas berjalan berbeda menurut keadaan lingkungan masing-masing. Hereditas dan lingkungan memiliki peran yang sama pentingnya dalam perkembangan dan pertumbuhan (proses belajar) anak. keduanya memang mempunyai perbedaan. Pada faktor hereditas (ketunrunan atau internal) lebih mengacu pada warisan atau turunan dari orang tua, sedangkan faktor lingkungan (eksternal) mengacu pada dimana orang tersebut tinggal dan pihak-pihak yang terdapat dalam tempat ia tinggal, baik keluarga,sekolah dan masyarakat. Jadi, hereditas (pembawaan) dan lingkungan bisa saling melengkapi, misalkan pembawaannya kurang baik, dengan dorongan lingkungan maka seseorang akan dapat berkembang secara maksimal. 


DAFTAR PUSTAKA
edukasi.kompasiana.com
duniaguruku.blogspot.com
mymuslim-muslimat.blogspot.com
abdanmatin.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar